Trachemys scripta elegans
Reptilia → Testudines → Cryptodira → Testudinoidea → Emydidae → Trachemys → Trachemys scripta → Trachemys scripta elegans
Testügin russa
Kura-kura bertelinga merah ( Trachemys scripta elegans ) adalah kura-kura air tawar berukuran sedang yang mudah dikenali berkat adanya bercak merah mencolok tepat di belakang setiap mata, yang menjadi ciri khas spesies ini. Karapasnya berbentuk oval dan berwarna hijau zaitun dengan garis-garis kuning tipis pada individu muda, yang cenderung menjadi lebih gelap dan pola aslinya memudar seiring bertambahnya usia. Plastronnya berwarna kuning dengan bercak-bercak gelap yang tersusun secara bervariasi. Spesies ini menunjukkan dimorfisme seksual yang jelas: betina mencapai ukuran lebih besar, hingga 30 cm panjang karapas, sedangkan jantan jarang melebihi 25 cm. Betina dapat memiliki berat hingga 1.500–2.000 g, sementara jantan berkisar antara 1.000–1.200 g. Jantan dewasa dapat dikenali dari ekor yang panjang dan tebal, cakar depan yang sangat berkembang, serta plastron yang sedikit cekung; sedangkan betina memiliki karapas yang lebih tinggi, plastron datar, dan umumnya berukuran lebih besar.
Trachemys scripta elegans , yang berasal dari Amerika Serikat bagian tengah selatan, kini tersebar luas sebagai spesies non-asli di Eropa, termasuk Liguria barat. Kehadirannya di provinsi Savona sepenuhnya terkait dengan pelepasan sengaja atau tidak sengaja oleh warga ke kolam kota, waduk buatan, dan bagian sungai yang mengalir lambat. Spesies ini menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa, menjajah berbagai lingkungan perairan pesisir dan pedalaman, di mana ia sering bersaing dengan spesies asli seperti Emys orbicularis .
Kura-kura ini menyukai perairan yang tenang dan terang seperti kolam, kanal, danau kecil, sungai beraliran lambat, serta lahan basah buatan. Habitat idealnya ditandai dengan vegetasi air dan tepian yang melimpah, dasar berlumpur, serta adanya batang kayu atau batu yang muncul ke permukaan sebagai tempat berjemur, yang penting untuk termoregulasi. Ia juga sering menjajah kolam dan waduk di taman-taman kota. Keberadaan populasi yang stabil sangat bergantung pada ketersediaan area bersarang yang sesuai dan lokasi berjemur yang cukup sinar matahari.
Spesies ini aktif di siang hari dan sebagian besar hidup di air. Di Liguria barat, ia sering terlihat berjemur dalam waktu lama di atas batang kayu dan tepian sungai, bergantian antara fase istirahat dan penyelaman mendadak untuk perlindungan. Kura-kura bertelinga merah adalah perenang yang sangat baik dan selama musim dingin akan dorman di dasar perairan. Reproduksi terjadi pada musim semi, dengan perkawinan mendahului peletakan telur (antara Mei dan Juli): 5–20 telur per sarang dikubur pada kedalaman 10–15 cm. Masa inkubasi umumnya berlangsung 60–80 hari, dengan penetasan serempak pada suhu di atas 25 °C. Tukik berukuran 2,5–3,5 cm dan berat sekitar 7–10 g. Spesies ini berumur panjang (dapat hidup hingga 40 tahun atau lebih dalam penangkaran).
Trachemys scripta elegans memiliki pola makan yang sangat fleksibel dan oportunistik, berubah sesuai usia. Individu muda bersifat karnivora, memakan serangga air, larva, ikan kecil, krustasea, dan moluska. Saat dewasa, makanannya meluas mencakup proporsi besar bahan tumbuhan seperti tanaman air, alga, dan sisa tumbuhan, namun tetap memangsa hewan hidup seperti ikan, invertebrata air, dan kadang-kadang amfibi kecil. Adaptasi pola makan ini berkontribusi pada dampak negatifnya terhadap ekosistem lokal.
Perluasan populasi kura-kura bertelinga merah menjadi ancaman serius bagi keanekaragaman hayati air asli, terutama karena:
Dampak-dampak ini diperparah oleh risiko berkelanjutan dari individu yang dibuang, sehingga upaya penanggulangan menjadi sangat sulit.
Trachemys scripta elegans adalah salah satu kura-kura terpanjang umur dan paling adaptif yang pernah diperkenalkan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja, ke sistem perairan Italia. Diakui sebagai salah satu dari 100 spesies invasif terburuk di dunia, spesies ini menonjol karena:
Di Liguria barat, terdapat program pemantauan dan penanggulangan aktif, termasuk pengangkatan individu dan larangan perdagangan. Sejak 1997, impor spesies ini dilarang di Uni Eropa, dan individu yang ditemukan di alam liar harus diambil untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Sangat penting untuk mengedukasi masyarakat agar tidak melepaskan individu ke alam liar dan segera melaporkan penampakan kepada otoritas yang berwenang.